Kebanyakan akan menjawab ular laut.
Namun, sebenarnya bukan.
Sebagian besar ahli herpetologi berpendapat demikian … sampai mereka menguji LD50 (ini adalah salah satu metode pengujian untuk mengetahui seberapa mematikan suatu bisa, dengan menginjeksikannya secar subkutan dan intravena ke organisme percobaan, biasanya tikus) ke ular taipan pedalaman (Oxyuranus microlepidotus).
Berdasarkan tes ini, bisa dari taipan pedalaman adalah yang paling mematikan dari semua ular, termasuk ular laut, dan merupakan bisa paling mematikan dari semua reptilia yang pernah diuji di kultur sel jantung manusia.
Taipan pedalaman adalah ular yang mengkhususkan diri memburu mamalia, maka bisanya teradaptasi untuk membunuh hewan berdarah panas. Diperkirakan bahwa satu gigitan mengandung cukup bisa untuk membunuh setidaknya seratus manusia dewasa. Tergantung keadaan fisik korbannya, bisa tersebut mampu membunuh dalam waktu kurang dari 30 menit jika tidak ditangani. Berikut adalah hasil tes LD50 dan daftar ular paling berbisa di dunia:
Mengapa orang masih menganggap ular laut lebih berbisa?
Hal tersebut rupanya karena kekeliruan dalam penghitungan dan input data di buku herpetolog populer berjudul Snakes in Question: The Smithsonian Answer Book pada 1996. Pada buku tersebut, semua hasil tes dimasukkan dan dihitung, meskipun mode tesnya berbeda (misalnya subkutan vs intramuskular vs intravena vs intraperitoneal).
Ular laut paling berbisa, omong-omong adalah ular laut Dubois (Aipysurus duboisii), yang juga merupakan ular paling berbisa nomor dua di dunia.
Dan diikuti di nomor tiga pada ular cokelat timur:
Nomor empat, ular laut perut kuning:
Dan nomor lima, lagi-lagi ular laut. Ular laut Peron:
Sumber berita: https://thegazettengr.com
Tinggalkan Balasan