Kasus pembunuhan guru yang terjadi tiga pekan lalu di Desa Kasikan, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, akhirnya terungkap. Guru bernama Heri Aprianus Saragih (30) itu dibunuh oleh Doni Suharianto (33), sekuriti perkebunan kelapa sawit. Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja mengungkapkan, pelaku membunuh korban dengan cara menikam leher korban sebelah kiri menggunakan sebilah pisau. Setelah itu, pelaku mengambil tas korban yang berisi satu unit handphone, uang Rp 1,3 juta, KTP, SIM, ATM, serta kartu tanda keanggotaan korban sebagai guru.
Pelaku kemudian melepaskan selang karburator sepeda motor korban, lalu menampung minyak menggunakan teko yang sebelumnya dibeli pelaku. Lalu, menyiramkan ke tubuh korban dan membakarnya. “Setelah membunuh dan membakar korban, pelaku pergi ke areal perkebunan sawit dan menyembunyikan pisau di dalam lumpur di parit”, Minggu (22/12/2024). Selanjutnya, pelaku mengendarai sepeda motor dengan jarak tempuh sekitar 15 menit di dalam kebun sawit, lalu membakar barang-barang korban untuk menghilangkan barang bukti. Namun, uang Rp 1,3 juta milik korban diambil pelaku
Doni Suharianto membunuh korban lantaran sakit hati sering dikatai kasar dan direndahkan. “Untuk motifnya, pengakuan pelaku karena sakit hati terhadap korban yang selalu berkata kasar dan merendahkan pelaku,” ungkap Ronald. Lebih lanjut, Ronald menjelaskan, pelaku setelah membunuh korban pada Jumat (29/11/2024), keesokan harinya melarikan diri dengan membawa anak dan istrinya ke Desa Pematang Cermai, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Sumut).
Setelah itu, pada Jumat (5/12/2024), pelaku melarikan diri ke Kota Jambi dan bersembunyi di kebun sawit milik orangtuanya. Delapan hari kemudian, tepat pada Jumat (13/12/2024), pelaku kembali ke Desa Pematang Cermai dengan menumpangi bus untuk menemui istrinya.
Lihat Video Saat Kejadian: https://thegazettengr.com
Tinggalkan Balasan