Pada tahun 1950-an hingga pertengahan 1960-an, kakak beradik asal Meksiko merancang rencana licik dan keji agar cepat kaya.
Delfina dan María de Jesús González (juga dikenal sebagai The González Sisters) mengoperasikan “Rancho El Ángel”, sebuah pusat prostitusi yang merenggut lebih dari 90 nyawa: pria, wanita, bahkan bayi. Semua itu hanya demi uang.
Pada tahun 1964, tiga wanita berhasil melarikan diri dari pusat prostitusi tersebut dan menceritakan kisah mengerikan mereka kepada polisi. Mereka baru saja berhasil melarikan diri dari rumah bordil di mana mereka ditawan dan dipaksa menjadi pelacur.
Ketika polisi menyelidiki rumah bordil tersebut, mereka sangat terkejut. Semua wanita yang bekerja sebagai pelacur itu ternyata korban penculikan. Agar mereka tetap patuh, para korban ini dianiaya dengan kejam dan seringkali diberi obat-obatan untuk mengendalikan mereka.
Setiap wanita yang sudah kehilangan kecantikannya langsung dibunuh dan mayatnya dibuang di kuburan dekat rumah bordil tersebut. Pelaku tidak ingin merawat wanita yang sakit; pelaku lebih memilih menculik lebih banyak wanita daripada harus mengobati wanita yang sakit. Bagi pelaku, lebih mudah mencari korban baru dibanding mengobati wanita yang sakit.
Namun, tidak hanya pekerja seks yang menjadi korban. Bayi-bayi tak berdosa yang terlahir di tempat mengerikan ini langsung dibuang dengan cara yang keji. Para korban diikat dan disiksa secara brutal hingga keguguran.
Setelah penyelidikan selesai, polisi menemukan lebih dari 90 mayat yang terkubur di dekat rumah bordil tersebut.
Kejahatan ini membuat kakak beradik tersebut dihukum penjara selama 40 tahun (hukuman maksimum yang diizinkan oleh hukum Meksiko). Meskipun Delfina meninggal saat menjalani hukuman, saudari perempuannya menjalani hukumannya sampai selesai.
Guinness World Records mengabadikan mereka sebagai “pasangan pembunuhan paling produktif” dalam sejarah.
Menurut pendapat saya, itu adalah cara yang paling jahat dan licik untuk mendapatkan kekayaan.
Sumber Gambar: https://thegazettengr.com
Tinggalkan Balasan