Dulu katanya orang-orang di Asia Timur dan Selatan ada yang suka pakai bambu buat siksaan dan eksekusi. Jadi mereka Meletakkan rebung bambu di bawah tubuh korban, terus biarin rebung itu tumbuh dan menembus tubuh mereka. Cerita ini sudah lama beredar dan ada beberapa catatan sejarah tentang penggunaan tunas bambu untuk penyiksaan. Ada yang bilang orang Siam pakai tunas nipah buat siksaan juga. Setelah Perang Dunia II, konon ada tentara Jepang yang pakai metode ini buat siksa tawanan perang.
Metode penyiksaan seperti ini tentu sangat kejam, sadis, dan tidak manusiawi. Tidak hanya merusak fisik korban, tetapi juga memberikan trauma psikologis yang parah. Metode ini juga sangat tidak etis dan melanggar hak asasi manusia.
Ada juga Penyiksaan air ala Tiongkok, atau yang biasa disebut “mesin tetes”, adalah cara penyiksaan mental dengan meneteskan air dingin secara perlahan di atas kepala atau wajah korban selama beberapa waktu. Proses tersebut bisa menyebabkan ketakutan dan penderitaan mental yang luar biasa bagi orang yang mengalaminya. Awalnya, bentuk penyiksaan ini dideskripsikan oleh Hippolytus De Marsiliis di Italia pada abad ke-15 atau ke-16. Terus ada juga nih cerita dari Swedia tahun 1674, tentang seorang pembunuh yang disiksa dengan diteteskan air beracun di kulit kepalanya.
Tinggalkan Balasan