Peristiwa mengerikan ini dikenal sebagai Pemerkosaan Nanking atau Pembantaian Nanking. Pada akhir tahun 1937, lebih dari 20.000 wanita termasuk anak-anak dan orang tua diperkosa secara brutal selama pendudukan Jepang di kota Nanking. Mereka membantai sekitar 150.000 “tahanan perang” pria, dan membantai lebih dari 50.000 warga sipil pria.
Mayat ribuan korban pembantaian tersebut dibuang ke Sungai Yangtze hingga air sungai berubah menjadi merah akibat mayat korban pembantaian. Setelah menjarah Kota Nanking, Jepang membakar dan memusnahkan sepertiga wilayah kota tersebut.
Nanking yang dulunya merupakan kota paling makmur dan pusat industri di Tiongkok membutuhkan waktu puluhan tahun untuk pulih dari kehancuran yang dialaminya. Nanking ditinggalkan sebagai ibu kota negara pada tahun 1949 dan digantikan oleh Beijing.
Menurut interpretasi tentara Jepang terhadap naskah kekaisaran, “Jepang harus mendidik orang Tionghoa dan mengubah Tiongkok dengan membunuh rakyatnya untuk mengejar Lingkup Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya yang dipimpin oleh Jepang”
Tinggalkan Balasan