Sewaktu perang Vietnam, ada sebuah lelucon yang sering dilontarkan oleh para kombatan; “Lebih merepotkan menjaga pisau dari karat daripada merawat sebuah AK-47.” Bahkan konon pasukan Amerika memilih membuang M16 milik mereka (karena sering malfungsi) dan memunguti AK-47 dari pejuang Vietchong yang mati.
Faktanya, AK-47 itu tidak hanya lebih murah jika dibandingkan dengan senapan serbu lainya, tetapi juga dapat diandalkan dalam segala kondisi, gampang digunakan, dan yang paling penting; mudah diduplikasi dengan mesin bubut sederhana, sehingga dapat dipastikan mayoritas AK-47 yang beredar di kalangan milisi atau pemberontak adalah AK-47 versi KW—biasanya buatan Afghanistan atau Pakistan.
Bocah Afghanistan sedang menunggu tumpangan di jalan menuju Kandahar, dengan menenteng AK-47.
Lagipula, tidak ada perubahan signifikan dalam teknologi senjata ringan selama lebih dari 100 tahun terakhir. Metode pembuatannya telah berubah, bahannya tentu saja telah berganti, desainya lebih ergonomis, namun pada dasarnya mekanisme dan cara kerja senjata masih sama seperti pada akhir abad ke-19.
Tinggalkan Balasan