Pasukan itu memasuki sebuh desa dan mulai memperkosa seluruh wanita yang ada di desa itu, tapi ada seorang wanita yang melawan dan bahkan dia membunuh seorang tentara yang ingin memperkosanya itu.

Setelah semua pasukan selesai melakukan “tugas”, mereka kembali ke markas dan benteng mereka, lalu semua wanita di desa itu keluar dengan baju dan pakaian mereka yang terkoyak serta berderai air mata.

Kecuali satu wanita saja, ia keluar rumah dengan membawa kepala tentara yang ingin merenggut kehormatannya, ia melihat ke seluruh wanita desa dan berkata dengan penuh bangga “Apakah kalian mengira aku akan membiarkannya merenggut kehormatanku dengan mudah? Aku yang membunuhnya atau aku yang terbunuh.”

Lantas semua wanita desa salin memandang satu sama lain dan mereka memutuskan agar satu wanita tadi harus mereka bunuh agar ia tidak meras lebih beruntung dari mereka dan agar jangan sampai tatkala suami-suami mereka pulang nanti mengatakan “Mengapa kalian tidak melawan orang yang merenggut kehormatan kalian seperti yang dilakukan satu wanita itu?

Satu wanita itupun dibunuh.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *