Margorie McCall hanya wanita biasa yang menikah dengan seorang dokter bernama John yang kemudian di karunia beberapa anak, mereka tinggal di kota Lurgan, County Armagh, Irlandia kisah ini terjadi pada abad ke-17. Ketika Margorie menderita demam pada tahun 1695, dan kemudian dia segera dinyatakan meninggal.

Pada hari pemakamannya jenazahnya didandani seperti jenazah pada umumnya, dan segera dikebumikan di Makam Shankill. Di malam harinya para perampok yang menggali makam Margorie untuk mencuri perhiasan berharga dari mendiang Margorie.

Pada saat peti matinya dijarah oleh para perampok mereka berusaha mencuri perhiasan dari tubuh Margorie yang masih melekat ke jenazah, beberapa barang yang ingin mereka ambil ada cincin dan kalung, saat akan mengambilnya para pencuri cukup kesulitan untuk melepaskan benda berharga tersebut, dan mencoba m*motong agota tubuh Margorie.

Saat pencuri itu akan melakukan aksinya tiba-tiba Margorie terbangun dari kematiannya, hal itu menakuti para perampok makam dan membuat mereka lari terbirit-birit. Dia kemudian bangkit keluar dari petinya dan berjalan ke rumah, dimalam itu John si suami yang sedang duduk bersama anak-anak dan kerabat mereka, masih meratapi kesedihannya.

Ketika pintu diketuk tiga kali oleh Margorie, John yang masih dirundung kesedihan berkata “jika ibumu masih hidup, saya bersumpah itu adalah ketukannya.” Dan benar saja saat membuka pintu, John melihat mendiang istrinya yang masih mengenakan pakaian penguburan, dan masih hidup.

John yang melihat istrinya masih hidup terkejut hebat kemudian mengalami serangan jantung, dan jatuh di lantai kemudian dinyatakan mati. Orang-orang takut dan bingung apa yang telah terjadi, Margorie masih hidup dan sehat, tapi John telah meninggal karena melihat Margorie. John kemudian dimakamkan di makam yang baru saja digunakan oleh istrinya.

Margorie kemudian menikah lagi dan memiliki beberapa anak, ketika dia akhirnya benar-benar meninggal dia kembali dimakamkan di Shankill dan sampai hari ini batu kuburnya masih berdiri. Di situ terdapat tulisan “Hidup Sekali, Terkubur Dua Kali.”


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *