Pada tahun 2003, Aaron Ralston sedang melakukan perjalanan mendaki sendirian di Taman Nasional Canyonlands. Tiba-tiba, sebuah batu seberat 400 kg jatuh dari atas kepalanya.

Dalam sekejap, lengan kanannya terjepit antara batu besar itu dan dinding ngarai. Kamu bisa bilang dia benar-benar terjebak antara batu dan tempat yang keras. Ralston terjebak 30 meter di bawah permukaan gurun dan 32 km jauhnya dari jalan raya terdekat.

Meskipun dia punya cukup perbekalan untuk bertahan beberapa hari, Ralston terpaksa meminum air kencingnya sendiri setelah kehabisan makanan. Yakin bahwa ajalnya sudah dekat, dia merekam pesan perpisahan untuk orang-orang tersayangnya menggunakan kamera video.

Dia bahkan mengukir epitaf (tulisan di batu nisan) di dinding ngarai agar orang-orang tahu kapan dia meninggal. Tapi kemudian, Ralston tertidur dan bermimpi melihat dirinya sendiri dengan satu lengan. Setelah terbangun, dia mematahkan lengannya dan mengamputasinya menggunakan pisau murah berukuran 5 cm — dalam proses yang menyiksa selama satu jam.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *