Dulu ada orang Spanyol yang namanya Christopher Columbus. Kalau sudah lupa, dia orang eropa yang pertama kali menemukan benua amerika.
Di salah satu perjalanannya ke benua amerika dia kehabisan bahan makanan, sehingga kapal dan krunya tidak bisa kembali ke eropa. Waktu itu (tahun 1503) mereka berlabuh di sebuah pulau yang sekarang menjadi negara Jamaika. Di sana mereka meminta bantuan bahan makanan ke orang lokal namun tidak diberikan karena mendekati musim dingin.
Di saat itu Columbus tahu dalam waktu dekat akan terjadi gerhana bulan dengan informasi dari kalender yang dibuat oleh Abraham Zacuto
Dengan informasi tersebut Columbus mencoba mengibuli pribumi setempat bahwa dewanya Columbus sangat kuat bahkan bisa menelan bulan.
Saat gerhana bulan sudah dekat, si Columbus pura-pura berdoa. Saat gerhana terjadi Columbus bertingkah seakan-akan dewanya yang memakan bulan. Alhasil penduduk pribumi ketakutan dan menuruti permintaan Columbus dan memberikan bahan makanan.
Kapal dan krunya Columbus bisa kembali ke eropa dengan makanan hasil nipu penduduk pribumi itu.
Penduduk pribumi itu belum kenal dengan istilah gerhana bulan dan menganggap si Columbus itu sakti. Ujungnya penduduk pribumi memberikan cadangan makanan mereka ke pendatang yang punya ilmu pengetahuan lebih bagus. Apa yang terjadi dengan pribumi? nggak ada yang tau.
Di saat kita tidak tahu alasan suatu hal terjadi, kita seringkali mengaitkannya dengan keajaiban, kesaktian, mukjizat, dsbg. Seiring waktu kita belajar mengapa suatu hal bisa terjadi maka hilanglah keajaiban itu.
Misal, jaman sekarang sudah banyak sekali istilahh penyakit aneh-aneh. Di jaman mbah saya itu semua belum ada. Nggak ada yang kena stroke, diabetes, serangan jantung, yang ada cuma santet. Sekarang si santet itu sudah bisa dipelajari dan diberi nama masing-masing.
Tinggalkan Balasan