Pemuda bernama Sultan Rifat ditawari uang oleh PT Bali Tower sebagai uang damai karena kasus yang sempat viral beberapa waktu lalu dimana dirinya terjerat kabel fiber di leher yang membuat Rifat cidera hingga saat ini.

Fatih, ayah Sultan Rifat Alfatih, mengungkapkan bila dirinya sempat ditawari uang damai dari Perusahaan tersebut sebesar Rp2 miliar.

“Iyo wis bener (ditawari Rp2 Miliar) tapi saya tolak, tidak etis,” kata Fatih saat dikonfirmasi VOI, Rabu, 2 Agustus.

Fatih menyampaikan, tawaran itu datang peristiwa yang menimpa anaknya itu viral di media sosial.

“Iya betul setelah viral (Ditawarin-red),” tutupnya.

Pihak keluarga Sultan Rifat Alfatih, mengaku bakal melapor ke kepolisian jika tidak ada itikad baik dari PT Bali Tower (BT).

“Tengat waktunya sampai Kamis, apabila tak kooperatif saya ambil sikap (laporkan ke polisi),” kata Fatih, ayah dari Sultan saat dikonfirmasi, Minggu, 30 Juli.

PT BT diketahui pemilik dari kabel optik yang menjerat leher Sultan di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan pada 5 Januari 2023, pukul 22.00 WIB.

Apabila tidak ada komunikasi dan bentuk pertanggungjawaban atas apa yang menimpa anaknya, Fatih mengaku bakal membuat laporan soal dugaan kelalaian perusahaan pada pekan depan.

“Rencana minggu depan saya laporkan,” ujarnya.


Buat yang belum tahu kronologinya gimana pas beliau mengalami kecelakaan, berikut jabarannya

Sultan Rifat Alfatih adalah seorang mahasiswa Brawijaya, mengalami kecelakaan ketika melintas di Jalan Antasari, Jakarta Selatan. Lehernya terjerat kabel fiber optik yang menjuntai di jalanan. Ayahanda Rifat, Fatih menjelaskan, insiden ini terjadi pada 5 Januari 2023 lalu.

Malam itu, anaknya tengah berkeliling Jakarta bersama teman-temannya menggunakan sepeda motor. Saat melintasi Jalan Antasari, terdapat kabel yang menjuntai ke jalanan. Kabel itu tersangkut ke mobil SUV yang berjalan tepat di depan Rifat. Mobil tersebut tidak berhenti dan meneruskan lajunya. Kabel fiber optik itu juga sangat kuat hingga tidak putus. Hingga di satu titik, kabel terlepas dari mobil dan menjepret Rifat tepat di lehernya.

Akibat kejadian tersebut tulang tenggorokan, saluran makan, dan saluran napas Rifat pun terputus. Kurang lebih 4 bulan Rifat harus terbaring dalam kondisi kritis di RS Fatmawati. Namun setelah 7 bulan berlalu, kondisi Rifat belum pulih sempurna. Ia masih tak bisa berbicara dan makan dengan normal.

Mengingat kejadian yang Rifat alami, admin jadi inget sama kasus benang kaca layangan yang pernah viral juga nyangkut di leher suatu pengendara motor, dimana korban pas di jalanan naik motor tercekat tuh benang layangan tanpa sadar ya meski ga separah Rifat tapi serem juga. Semoga kita semua selalu dilindungi dimanapun.

Oh ya 1 lagi, Parah ya guys. 2M apa cukup tuh untuk biaya perawatan korban yang cideranya udah fatal? Diketahui Rifat mengalami kerusakan pada kerongkongannya yang mengakibatkan kesulitan menelan bahkan hingga pita suaranya rusak.

Lalu perusahaan tersebut terlihat seperti menggampangkan masalah yang dialami korban dengan mudahnya untuk mengajak damai dengan menyebut nominal tertentu.

Semoga Rifat mendapatkan kesembuhan ya 🤲


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *