Kepalanya Tertancap Besi dan Kepribadiannya Berubah !
Phineas Gage menjadi pasien Neuroscience paling terkenal di dunia, ia dikenal sebagai “orang yang memulai ilmu saraf”
Gage seorang mandor untuk kru yang bekerja di rel kereta api Cavendish, Vermont.
Suatu hari di tahun 1848, Gage sedang membungkusi bubuk mesiu, namun tiba-tiba terjadi ledakan. Ledakan tersebut melontarkan sebatang besi tambing. Naasnya logam itu menghujam kepala Gage, hingga menembus pipinya.
Replika Phineas Gage saat kepalanya tertusuk besi. Lokasi di Saint Albans Museum
Sebagian otak Gage hancur. Tubuhnya roboh ke tanah. Orang-orang disekitar Gage panik. Namun, Gage dengan kondisi setragis itu dapat berdiri dan berbicara kepada rekan kerjanya. Pria malang itu mendapatkan perawatan selama 2 bulan kemudian ia kembali bekerja.
Sejak mengalami kecelakaan, kepribadian Gage berubah. Awalnya Gage seseorang yang menyenangkan, sopan dan penuh pertimbangan, kemudian berubah menjadi orang yang kerap ribut, mabuk berat, tidak bertanggung jawab dan tidak pengertian. Bahkan teman-teman Gage berkata bahwa “Gage yang sekarang bukan Gage yang dulu”
Apa bagian “termanis” dari kemalangan yang di alami Gage?
Muncul pertanyaan : Mengapa kepribadian Gage berubah bersamaan dengan rusaknya bagian otak depan Gage? Kejadian ini menjadi titik awal dari penelitian saraf otak.
Dr. John M. Harlow, dokter yang merawat Gage mempublish sebuah artikel dengan judul “Passage of an Iron Rod through the Head”
Tengkorak Gage disimpan di Harvard university.
Gambar otak bagian depan.
Seiring berkembangnya ilmu saraf, diketahui bahwa Otak Bagian Depan memiliki peran penting, diantaranya adalah pengendalian kepribadian, kontrol emosi dan regulasi perilaku, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, kontrol motorik, bahasa dan berbicara.
Dibalik musibah yang menimpa Phineas Gage, kita jadi tahu bahwa otak memiliki peran yang sangat penting dalam keberlansungan hidup ini
Sumber: https://thegazettengr.com
Tinggalkan Balasan