Ia adalah aktris Hollywood asal Austria-Amerika, Hedy Lamarr. Ia diakui sebagai wanita sensual paling cantik pada era 30-an & 40-an, di “zaman keemasan” bioskop Metro-Goldwyn-Mayer.
Lamarr pada dasarnya telah menemukan teknologi yang kita gunakan hari ini seperti GPS, Bluetooth & Wi-Fi. Sangat disayangkan bahwa sejarah hanya mengingat penampilannya, bukan kecerdasannya.
Tetapi, mengapa begitu?
Tahun 40-an, Lamarr mengenali cacat pada torpedo yang dipandu radio dan bagaimana mereka bisa cepat terputus. Bersama temannya, George Antheil, ia mengembangkan “sistem komunikasi rahasia” untuk penggunaan waktu perang.
Ia menciptakan sinyal “frequency-hopping” sebagai cara memandu rudal yang dikendalikan radio tanpa deteksi, ini akan melawan upaya Nazi untuk menghilangkan atau melacak sinyal mereka.
Pada 10 Juni 1941, keduanya mengajukan paten. Paten AS No. 2.292.387 kemudian diberikan pada 11 Agustus 1942 untuk proyek awal teknologi spread spectrum. Karena militer tak terlalu tertarik dengan bantuan warga sipil, dan karena teknologi ini jauh lebih maju dari zamannya, mereka sepenuhnya memilih untuk menolak.
Teknologi Lamarr akhirnya diimplementasi di kapal-kapal AL tahun 60-an, tetapi sampai ia meninggal tahun 2000, ia tidak mendapat satu sen pun dari konsep perintisnya. Ini karena paten Lamarr telah kadaluwarsa tahun 1959. Namun, gagasan itu masih digunakan untuk pengembangan sistem komunikasi militer baru. Teknologinya ditemukan tahun 1962 pada kapal yang menuju blokade Kuba.
Ini mungkin merupakan kelalaian di pihak Lamarr, namun fakta bahwa dunia gagal mengakui kontribusinya sangat menyedihkan. Tidak sampai tahun 1997 ketika Lamarr dihadiahi dua penghargaan oleh Electronic Frontier Foundation. Akhirnya, Lamarr memperoleh pengakuan, meskipun ia sudah berusia 82 tahun saat itu.
Bahkan, hampir tidak ada yang mengingat Lamarr atas kontribusi ilmiahnya, sampai hari ini.
Jadi, apa kebenaran paling menyedihkan tentang orang pintar?
Orang pintar sering jatuh melalui celah. Mereka sering diabaikan, dilupakan, dan hampir tidak pernah mendapatkan kredit yang benar-benar layak didapatkan.
Sayang sekali bahwa sejarah melupakan para pahlawannya.
Sumber Berita: https://thegazettengr.com
Tinggalkan Balasan