Kisah menyedihkan Michael Morton. Dia adalah orang Amerika biasa, dia menikah dan memiliki anak berusia lima tahun. Tinggal di pinggiran kota Austin dan merupakan seorang pekerja kantoran.
Di bulan Agustus 1986, saat pulang ke rumah, dia melihat ada banyak polisi di rumahnya dan isterinya telah terbunuh. Isterinya dihantam dengan tongkat baseball dan ditutupi dengan bantal. Sehari sebelumnya mereka merayakan peringatan pernikahan mereka. Michael pergi bekerja pada pukul 5:30 pagi dan meninggalkan pesan mengatakan dia mencintainya tapi dia kecewa karena semalam tidak berhubungan badan.
Polisi lalu menyelidiki Michael. Menurut mereka motifnya adalah karena isterinya menolak berhubungan badan. Michael tidak memiliki catatan kriminal bahkan pelanggaran lalu lintas. Dia kemudian didakwa dengan kasus pembunuhan dan dipenjara. Dia kehilangan hak asuh anaknya. Anaknya diberi tahu kalau ayahnya telah membunuh ibunya.
Michael menghabiskan 25 tahun di penjara. Dia ditawarkan pembebasan bersyarat bila bersedia mengakui kejahatannya. Dia menolak, dan berkata yang tersisa darinya adalah ketidakberdosaanya.
Polisi menemukan sebuah bandana penuh darah di sebuah lorong. Kami diminta untuk memeriksa bandana itu. Kami meminta agar barang itu dikirim ke lab tapi jaksa daerah menolak. Kami bersedia menanggung seluruh biaya pemeriksaan tapi dia tetap berkeras. Kami harus pergi ke pengadilan agar bisa mendapat surat perintah. Darah tersebut diperiksa dan berasal dari seorang laki-laki. Kami lalu pergi ke CODIS (Combined DNA Index System) dan menemukan darah itu milik seorang kriminal yang baru bebas dari penjara.
Saat memeriksa kasus kematian di Austin, kami menemukan ada wanita lain yang terbunuh dengan cara yang sama, terjadi setelah Agustus 1986, ketika Michael ada dalam penjara.
Kemudian, kami juga menemukan bahwa kartu kredit isteri Michael telah dipakai saat dia telah terbunuh, sementara Michael ada di penjara.
Akhirnya, ada sebuah pernyataan yang jaksa klaim bisa menguntungkan, tetapi dia menolak memberinya jadi kami harus mengirimkan permohonan FOIA (Freedom of Information Act) ke polisi. Mereka lalu memberikannya. Pernyataan itu adalah pernyataan ibu mertua Michael tentang percakapannya dengan cucunya. Dia bertanya siapa yang membunuh ibunya. Anak itu menjawab yang membunuhnya adalah monster. Dia lalu bertanya apa monster itu ayahnya. Anak itu menjawab “Dia bukan ayahku”. Pernyataan ini dirahasiakan dari Micahel dan pengacaranya.
Masih ada satu hal lagi. Terdapat DNA dari pembunuhan di Austin. Kami memintanya agar diperiksa dan ternyata cocok dengan darah di bandana.
Michael dibebaskan setelah 25 tahun. Saat sidang pembuktian, hakim meminta maaf kepada Michael atas ketidakadilan yang dia alami. Penjahat sebenarnya akhirnya didakwa dengan dua kasus pembunuhan. Jaksa tersebut telah dipromosikan dan menjadi hakim. Dia kehilangan lisensinya dan dipenjara, tapi hanya sepuluh hari.
Kisah hidup Michael telah ditulis di bukuya “Getting Life” (2014)
Pada 16 Mei 2013, Gubernur Texas Rick Perry mengesahkan Texas Senate Bill 1611, dikenal juga sebagai Hukum Michael Morton menjadi undang-undang. Hukum ini dibuat untuk memastikan proses penyelidikan yang terbuka dan melarang pencegahan untuk mengakses barang bukti.
Lihat Video Saat Mayat Ditemukan: https://thegazettengr.com
Tinggalkan Balasan