Seorang Ayah yang tega menghabisi nyawa 7 anggota keluarganya pada hari Natal, dan potret foto keluarga ini diambil hanya beberapa hari sebelum tragedi berdarah itu terjadi
Charlie Lawson, lahir pada 10 Mei 1886. Orang tuanya membesarkannya di Lawsonville, North Carolina. Pada 1911, ia menikah dengan Fannie Manring dan keduanya dianugerahi 8 orang anak ; Marie, Arthur, William (meninggal karena sakit), Carrie, Maybell, James, Raymond, dan Mary Lou
Charlie bekerja sebagai petani tembakau.
Dan pada tahun 1927, charlie berhasil mengumpulkan uang untuk membeli sebuah rumah pertanian berusia 200 tahun di Brook Cove Road yang dekat dengan lahan pertanian saudara-saudaranya
Tahun 1929, beberapa hari sebelum Natal, Charlie membawa istri dan ketujuh anaknya ke kota. Mereka membeli pakaian baru dan mengambil foto keluarga.
Pada saat itu, ‘foto keluarga’ sangat tidak biasa dilakukan oleh keluarga kelas menengah karena biayanya yang cukup mahal
Mereka berfoto dengan perasaan bahagia, istri maupun ketujuh anaknya bahkan tidak memiliki kecurigaan apapun akan apa rencana Charlie selanjutnya, dan mengapa Charlie rela menghamburkan uangnya pada hari itu
Pada tanggal 25 Desember 1929, tepat di hari Natal, Charlie dan anak laki-laki tertuanya (Arthur) pergi berburu.
Tapi ternyata peluru dari senjata yang mereka gunakan untuk berburu habis, lalu Charlie meminta Arthur pergi ke kota membeli peluru.
Sementara di rumah, Marie sedang sibuk membuat kue untuk perayaan Natal. Sedangkan Carrie dan Maybell telah bersiap pergi mengunjungi rumah Bibi dan Pamannya.
Namun rupanya Charlie pun sudah kembali dari hutan, dia menunggu di gudang tembakau sambil membawa senapan berisi peluru
Ternyata Charlie diam-diam menyimpan beberapa amunisi untuk dirinya sendiri.
Tak lama kemudian, Charlie melihat Carrie dan Maybell melewati gudang tembakau. Tanpa babibu Charlie menembak kedua putrinya itu menggunakan senapan ukuran 12 dan memukuli mereka hingga tewas
Charlie meletakkan mayat kedua putrinya di dalam gudang tembakau, lalu berjalan kembali ke rumah.
Di teras rumah, dia melihat Fannie (istrinya) sedang duduk. Charlie pun langsung menembaknya
Setelah itu, dia masuk ke dalam rumah dan mendapati Marie, James dan Raymond. James dan Raymond yang ketakutan melihat sang Ayah membawa senapan seketika kabur untuk bersembunyi
Marie tak kalah terkejut namun dia tidak sempat kabur karena Charlie sudah keburu menembaknya.
Charlie mulai mencari James dan Raymond yang bersembunyi, malangnya kedua anak itu berhasil ditemukan dan Charlie pun menembak mereka juga.
Sementara Mary Lou, Charlie memukulinya yang sedang tidur di ranjang hingga tewas, penyebab kematian bayi malang itu karena tengkorak kepalanya retak
(Entah apa yang merasukimu charlieeee 😭)
Setelah berhasil membunuh seluruh anggota keluarganya, Charlie kemudian mengumpulkan mayat-mayat, mengatur posisi mereka dengan tangan disilangkan dan meletakkan batu di bawah kepala mereka.
Lalu melarikan diri dan menghilang kembali ke dalam hutan
Mayat pertama kali ditemukan oleh saudara laki-laki Charlie. Ia sebelumnya sedang berburu dan memutuskan untuk mampir ke rumah keluarga Lawson untuk mengucapkan selamat natal kepada mereka.
Arthur yang masih berada di kota dijemput oleh polisi, dia adalah satu-satunya yang selamat
Charlie menghilang, tetapi tak lama berselang mereka mendengar suara tembakan dari dalam hutan.
Arthur dan seorang polisi menemukan jasad Charlie, juga surat-surat yang ditulisnya. Jejak kaki yang mengelilingi pohon pun ditemukan tak jauh dari jasad Charlie
Surat-surat Charlie Lawson tidak menjelaskan mengapa ia melakukan pembantaian berdarah terhadap keluarganya.
Namun, ada satu teori yang dipercaya adalah penyebab dia melakukan pembantaian itu
Tinggalkan Balasan