Berkaca dari kasus yang pernah terjadi di Vietnam tahun 1963 yang mana Bhiksu Buddha membakar diri secara sukarela sebagai ajang protes akibat diskriminasi antar agama kepada pemerintah yang saat itu dipimpin oleh seorang umat Kristen Katolik garis keras dimana semua unsur agama non Kristen sengaja ingin dihilangkan.
Rezim Ngo Dinh Diem yang menganut agama Kristen Katolik kerap melakukan tindak diskriminatif, penyiksaan dan pembunuhan terhadap umat Buddha dalam kerangka kebijakan meng-Katolik-kan Vietnam. Padahal Vietnam adalah negara dimana mayoritas penduduknya memeluk agama Buddha. Lebih dari 70% penduduknya merupakan penganut agama Buddha.
Pada masa itu umat Buddha dibatasi kebebasannya dalam menyelenggarakan kegiatan ibadah, tidak sebebas penganut agama Katolik.
Unjuk rasa yang dilakukan oleh umat Buddha senantiasa ditindak dengan kekerasan oleh pasukan paramiliter.
Di instansi pemerintah, khususnya militer, promosi diutamakan bagi penganut agama Katolik atau penganut Buddha yang rela berpindah agama menjadi Katolik. Para penganut agama Buddha pun kerap dituduh dan dicap sebagai antek-antek komunis, tidak nasionalis dan berniat menumbangkan pemerintahan. Sebuah kondisi yang pada saat itu disebut sebagai “krisis Buddha”.
Sumber berita: https://thegazettengr.com
Tinggalkan Balasan