Coba kita lihat kembali sifat – sifat mereka yang dipanggil Tuhan:
Yusuf pernah memiliki nama yang buruk. Dia pernah sering digosipkan, difitnah, dianggap remeh dan dibenci.
Musa pernah berdebat dengan Tuhan karena dia suka grogi bicara di depan umum. Dia sampai berkali – kali bilang ke Tuhan: “ah TUHAN, serius ini saya tidak bisa, utus orang lain saja.”
Simson pernah berpikir dia bisa berbuat seenaknya mentang – mentang diberkati Tuhan. Bahasa kasarnya, Simson itu brengsek untuk waktu yang lama.
Nabi Elia itu pernah bertingkah bipolar. Di satu hari dia sendirian melawan minimal 400 nabi palsu dan mengalahkan mereka sambil tertawa tawa. Di hari berikutnya dia lari dan meminta Tuhan mengambil nyawanya saja karena dia ketakutan.
Dan Yakub dulunya penipu.
Titik baliknya adalah ketika dia bertemu Tuhan di sebuah tempat yang kemudian dinamai Pniel. Disana, dia bergulat melawan Tuhan yang datang dalam wujud manusia.
Pergulatan ini adalah lambang pemrosesan dari Tuhan yang dialami semua orang yang dipanggil-Nya. Disinilah Tuhan mengubah nama Yakub menjadi Israel.
Setelah peristiwa ini, Yakub berubah.
Jika sebelumnya dia memanggil Tuhan dengan sebutan: “Tuhan kakekku Abraham dan ayahku Ishak,” (Kejadian 32: 9) setelah itu dia memanggil Tuhan dengan sebutan, “Tuhannya Israel itulah Tuhan yang sebenarnya.” (Kejadian 33: 20)
Alkitab menunjukkan bahwa Tuhan mampu menggunakan siapapun untuk tujuannya, mau orang depresi, yang suka grogi, cengeng, penakut, bipolar, pembunuh, atau orang bernama buruk, Tuhan sanggup memproses semuanya. Bahkan Simson yang brengsek diproses sampai menjadi rendah hati, dan Paulus yang penyiksa Kristen diubah menjadi Kristen.
Apalah arti seorang penipu seperti Yakub, Tuhan bisa bergulat dengannya dan membuat dia menjadi baik.
Maka intinya ini:
“Dia Tuhan, terserah Dia mau pilih siapa.”
Tinggalkan Balasan