Feynman Technique adalah sebuah metode belajar yang dikembangkan oleh seoarang fisikawan peraih Nobel, Richard Feynman.

Teknik ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman dengan cara menjelaskan konsep yang rumit dalam bahasa yang sederhana.

Teknik ini dibagi menjadi 4 tahap sebagai berikut:

Teknik ini didasarkan pada prinsip bahwa jika Anda tidak bisa menjelaskan sesuatu dengan sederhana, berarti Anda belum benar-benar memahaminya​.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Einstein.


Ada banyak ciri orang pintar, mulai dari yang paling umum yaitu IQ hingga kemampuan untuk menyederhanakan informasi yang rumit.

Menurut saya tanda paling jelas dari orang pintar adalah kemampuan menjelaskan sesuatu secara sederhana.

Kenapa?

Coba bayangkan seorang guru di kelas menjelaskan sebuah konsep dengan sebuah cerita menggunakan bahasa sederhana. Si guru mampu melakukan ini karena dia sudah paham akan konsep tersebut. Ini bukan hanya si guru hafal tapi telah benar-benar mengerti sehingga dia mampu mengkonversikan seusatu yang rumit menjadi sederhana.

Ini adalah kepintaran. Karena jika si guru bodoh, tentu dia tidak akan bisa memahami konsep yang dia pelajari untuk kemudian dijelaskan kembali dengan dengan bahasa yang sederhana.

Ketidakmampuan seseorang untuk menjelaskan sesuatu secara sederhana ini juga terkait dengan sebuah fenomenan psikologis yaitu CURSE OF KNOWLEDGE atau KUTUKAN ILMU PENGETAHUAN.

Ini adalah kondisi dimana seseorang yang tahu sesuatu sulit untuk memahami sudut pandang orang yang tidak tahu hal tersebut.

Ini ibarat guru Matematika yang mengajarkan sebuah konsep rumit pada siswanya yang baru belajar,lalu saat si murid tidak mengerti sang guru berkata

“Kamu segini aja tidak ngerti. Padahal mudah sekali”

Jadi orang yang mengalami curse of knowledge seringkali lupa bagaimana rasanya tidak mengetahui atau belajar sesuatu. Akibatnya, mereka kesulitan menjelaskan dengan cara yang mudah dipahami oleh pemula.

Jadi salah satu ciri orang pintar adalah memiliki kemampuan menjelaskan sesuatu secara sederhana. Tapi kemampuan ini bukan hanya menunjukan IQ tapi juga EQ.

Kenapa? Karena kemampuan untuk menjelaskan sesuatu dengan sederhana menunjukkan pemahaman mendalam (IQ) dan juga kemampuan untuk berempati dengan orang lain (EQ)

Sumber Berita: https://thegazettengr.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *