Nama Richard Lee kembali jadi perbincangan warganet. Pasalnya, salah satu produk jualan dari sang dokter kecantikan diduga menggunakan produk brand lain yang dikemas ulang olehnya.

Hal tersebut terbongkar usai Richard Lee menjadi bintang tamu dalam podcast milik Denny Sumargo belum lama ini. Artis yang akrab disapa Densu itu bahkan memperlihatkan bagaimana cara skincare DNA Salmon yang dijual Richard Lee sebenarnya dijual di ecomerce.

“Ini punya karyawan saya, ini dibeli Rp 1,5 juta sekian diskon jadi Rp 700 ribu, saya cek ada di e-commerce harganya cuma Rp 500-an, mereknya sama seperti ini. Saya kopek (lepas sticker) buat anda. Nah ini dia, super pitchia, jadi ini sebenarnya produk siapa?” tanya Denny Sumargo sambil memegang produk berwarna merah muda itu, dikutip dari TikTok @rf0919.

Richard Lee nampaknya tidak bisa mengelak dan langsung meminta maaf atas kekhilafannya yang mengklaim brand lain dan mengemas ulang untuk dijual kembali.

“Saya akan jawab, pertama saya minta maaf dengan masyarakat. Ada satu videoku bahwa itu produk buatanku, itu kekhilafanku, aku minta maaf pada kalian semua, minta maaf kekhilafanku dalam marketing,” kata Richard Lee.

Selain itu, Richard Lee juga menyebut bahwa produk DNA Salmon yang selama ini dijualnya adalah merek Ribeskin lantaran memiliki Kerjasama dengan Perusahaan tersebut.

“Tapi di video lainnya aku sering banget koreksi hal tersebut bahwa itu adalah produk Korea, itu adalah Ribeskin dan aku punya kerja sama dengan perusahaan tersebut. Kenapa aku kasih sticker karena memang diizinkan dan ada kerjasamanya, dan penjualanku paling banyak se-Indonesia bang,” terangnya.

Sementara terkait rumor yang menyebut bahwa produknya ditarik oleh BPOM, Richard Lee menjelaskan bahwa hal ini bukan lantaran isi DNA Salmon yang dijual melainkan lantaran karena masalah izin edar.

“Karena BPOM menganggapnya ini cuma boleh dioles nggak boleh pakai jarum atau aplikator. Ini izinnya kosmetik menurut BPOM, jadi hanya boleh dioles dan nggak boleh pakai aplikator kecil-kecil, kalau di negaranya, di Korea itu dijual bebas, di US juga, regulasinya nggak sama,” ujarnya.

Lihat Video: https://thegazettengr.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *