Asa Butterfield berusia 10 tahun saat dia menjadi pemeran utama dalam film The Boy in the Striped Pyjamas (drama Holocaust 2008).

Dia memainkan peran sebagai seorang putra dari seorang Komandan Nazi berusia delapan tahun yang berteman dengan seorang tahanan Yahudi.

Catatan Penting: Ada spoiler film.

Di akhir film, karakter Asa tanpa sadar dan tidak rela masuk ke kamar gas bersama beberapa pria dewasa dan mereka semua terkena gas (mis., terbunuh oleh gas beracun).

Adegan yang cukup mengerikan untuk anak berusia sepuluh tahun.

Ada sebuah cerita palsu yang beredar di internet dimana orang-orang mengaku Asa diberitahu oleh sutradara bahwa mereka merekam orang-orang yang pergi ke kamar mandi besar (kamar gas) untuk sekedar mandi bersama.

Ada banyak variasi dari cerita itu, tetapi ide utamanya adalah Asa tidak tahu bahwa mereka (karakter dalam adegan terakhir itu) akan terbunuh.

Pada 2019, lebih dari satu dekade setelah film dibuat, Asa mengungkapkan bahwa dia tahu persis apa yang mereka lakukan. Dengan kata lain, tidak ada yang membohonginya dan mengatakan kepadanya bahwa itu tidak benar.

Dia berkata meskipun dia tahu dia hanya berakting dan itu tidak nyata, itu masih sulit baginya.

Bahkan di usia muda, dia tahu bahwa orang-orang yang masuk ke kamar gas terbunuh sehingga dia mengerti apa yang dia lakukan.

Setelah mereka selesai syuting adegan itu, dia memberi tahu ibunya bahwa dia tidak ingin menjadi seorang aktor lagi, jadi orang bisa membayangkan betapa mengerikannya syuting adegan itu untuknya.

Saya ingat bagian-bagian dari pekerjaan itu dan bagian-bagian yang melekat pada saya adalah yang paling berat. Adegan kamar gas, pada akhirnya, Saya tahu apa itu, saya tahu apa yang kami demonstrasikan, saya tahu itu hanya akting.

Tetapi saya ingat berada di sebuah ruangan yang penuh dengan pria, beberapa di antaranya benar-benar telanjang, dan saat itu gelap, dan mereka menutup pintu untuk kami, dan itu sangat … mengerikan.

Beberapa kali saya keluar dan berkata, ‘Saya tidak bisa melakukannya.’

Kami istirahat di antara pengambilan, kami bermain game. Tapi sulit untuk anak kecil.

Saat kami menyelesaikan ‘Boy In The Striped Pajamas’ – Aku tidak ingat ini, tapi ibuku memberitahuku setelah aku menyelesaikan pekerjaan itu – Aku bilang aku tidak ingin menjadi aktor lagi.

Bagaimana aktor cilik mengatasi adegan yang mengerikan?

Dalam kasus Asa, dia mengatasi adegan itu dengan mengambil jeda di antara pengambilan (adegan) untuk bermain dan istirahat sebentar.

Anak-anak lebih pintar dan lebih intuitif daripada yang dipikirkan kebanyakan orang.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *