Dai Nippon pada sebelum Perang Dunia II memang sudah Kejam. Salah satunya adalah “Nanjing Massacre” atau Pembantaian di Nanjing, China. Tak hanya pembantaian, Dai Nippon Juga dianggap “Melecehkan” Harga Diri China karena terdapat Pemerkosaan Massal selama 6 Minggu Berturut-turut.
Tak segan-segan, Dai Nippon Menjarah Rumah-Rumah warga, Membunuh Anak-Anak, hingga Balita di Nanjing. Sehingga, estimasi Korban Jiwa yang didata oleh pemerintah China mencapai 200.000–300.000 korban jiwa.
Hal itu juga yang menjadi akar Kebencian penduduk China terhadap Jepang sampai saat ini.
Nah, sekarang pada masa Perang Dunia II
Jepang Pada masa Perang Dunia II tak ada bedanya dengan Negara Imperialis lainya. Yaitu mengambil Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusianya. Hanya saja, bukan untuk dijual seperti Hindia-Belanda namun, Untuk membantu Kebutuhan Perang Pasifik.
Saya tebak, pasti Quorawan/Wati sudah tahu Kekejaman Jepang di Indonesia.
Ya ROMUSHA
Setelah Hindia-Belanda meninggalkan Indonesia, Jepang yang datang dengan Dalih ”Saudara Tua” berhasil mengambil simpati Rakyat Indonesia. Sehingga, banyak warga Indonesia yang sukarela membantu Jepang. Namun Lama-kelamaan Kondisi Jepang yang kian terdesak membuat Jepang memanfaatkan Kebaikan tersebut.
Dimulai dari Prua Usia Produktif yang diambil dari desa ke desa, sampai Pedalaman untuk dipekerjakan Paksa dalam membangun dan membantu Peperangan Pasifik. Jelas, namanya Paksaan tidak ada Makan atau Gaji yang berarti. Hal tersebut membuat banyak Rakyat Kelaparan dan malah makin menderita.
Menurut data, Jumlah Rakyat yang ikut dalam Sistem “Kerja Paksa” tersebut antara 5–10 juta Orang, dengan Korban Jiwa sampai 1/3 nya.
Hal itulah yang membuat China dan Indonesia memiliki Luka Lama pada Jepang. Bedanya, Indonesia masih menaruh Rasa Hormat sampai sekarang sedangkan, China Tidak.
Kejadian serupa juga terjadi di beberapa Negara Asia seperti Singapura, Korea, Filipina dan Seluruh negara bekas Imperial Jepang pada Perang Dunia II.
Di Peperangan Pasifik Jepang juga tak takut memenggal kepala tentara Sekutu atau sekedar menyiksanya sampai Mati Kehabisan Darah Tidak peduli itu Siapa asalkan Musuh Jepang. Setidaknya, Jerman masih membiarkan Ras-Ras Unggul atau setara dengan Ras Arya menjadi Tawanan Perang saja.
Namun, saya tak bilang bahwa SS Nazi juga tidak kejam. Mereka sama kejamnya dengan Jepang apalagi Uni Soviet pada masa Stalin.
Maka dari itu (mungkin) dendam AS dan Negara Boneka Jepang terbalas dengan Jatuhnya Bom Hiroshima dan Nagasaki (kalau ini mungkin berlebihan).
“ War never changes”
Tinggalkan Balasan