1. Ternyata ada hubungan unik antara posisi tidur dan kecerdasan. Penelitian Mengungkap bahwa orang yang tidur miring ke kiri cenderung lebih kreatif. Ini terkait dengan drainase sistem limfatik otak yang lebih optimal pada posisi tersebut.
  2. Di Jepang ada fenomena yang disebut “tsundoku” – kebiasaan membeli buku tapi tidak membacanya. Yang mengejutkan, kebiasaan ini ternyata bisa meningkatkan kreativitas karena menciptakan “perpustakaan kemungkinan” di pikiran kita.
  3. Tertawa sendiri sebenarnya tanda kesehatan mental yang baik. Ini menandakan kemampuan otak menciptakan humor internal dan manajemen stres yang efektif.
  4. Saat kita menguap, otak sebenarnya sedang melakukan pendinginan. Proses ini mirip dengan sistem pendingin pada komputer. Menariknya, hanya 40% orang yang melihat orang lain menguap akan ikut menguap. Ini terkait dengan tingkat empati seseorang.
  5. Warna biru di alam sangat jarang ditemukan. Kurang dari 1% spesies bunga di dunia berwarna biru murni. Kebanyakan bunga “biru” sebenarnya ungu yang terlihat biru karena persepsi mata manusia.
  6. Musik instrumental tanpa lirik terbukti meningkatkan produktivitas kerja hingga 15%. Tapi ada catatannya: efek ini hanya berlaku jika volume musiknya sekitar 70 desibel, setara dengan suara percakapan normal.
  7. Ternyata ada istilah “kecerdasan kuliner” yang berbeda dari kecerdasan biasa. Orang dengan kecerdasan ini bisa mengidentifikasi dan mengombinasikan rasa hanya dengan membayangkannya, tanpa perlu mencicipi langsung.
  8. Manusia modern hanya menggunakan 20% dari kosakata yang dimiliki dibanding 100 tahun lalu. Penyebabnya? Komunikasi digital yang serba cepat dan penggunaan emoji yang semakin masif.
  9. Ada fenomena “Tetris Effect” di mana orang yang bermain puzzle secara intensif akan melihat pola-pola geometris saat memejamkan mata. Efek ini sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
  10. Ada fenomena yang disebut “paradoks sosial media” – semakin banyak teman virtual, semakin tinggi tingkat kesepian seseorang. Setiap penambahan 10% waktu di media sosial meningkatkan tingkat kesepian terbesar.

SUMBER: https://thegazettengr.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *