Kebetulan saya memiliki sedikit ilmu tentang ini. Meskipun masih sedikit, tapi akan kurang rasanya jika saya tidak membagikannya.

Ilmu yang akan saya bagikan ini bukan hanya berlaku pada sungai, tapi juga pada daerah perairan lainnya. Seperti danau, rawa-rawa, dan perairan tawar di alam liar lainnya.

Karena pertanyaannya mengarah pada kata “sungai” jadi bisa saya simpulkan bahwa buaya yang dimaksud adalah buaya air tawar.

Langsung saja saya sampaikan, mari disimak untuk membantu para pembaca lebih awas ketika berada di alam liar, khususnya di perairan liar.

  1. Pada malam hari, sorotkan lampu senter ke daerah perairan atau daerah darat dekat perairannya. Jika saat anda menyorotkan lampu senter ke suatu tempat, dan menangkap ada sepasang mata berkilat/berkilau dari pantulan lampu senter anda, maka waspadalah. Bisa jadi sepasang mata tersebut adalah sepasang mata buaya air tawar.
  2. Perhatikan kondisi perairan atau lingkungan sekitarnya :
    1. Jika suatu perairan terlihat tenang itu berarti perairan yang memiliki kedalaman. Perairan yang dalam biasanya menjadi habitat yang disukai buaya air tawar.
    2. Perhatikan permukaan perairannya. Jika perairan terlihat tenang, tapi terlihat gelembung-gelembung udara yang muncul di permukaan perairan, bisa jadi itu adalah gelembung udara yang keluar dari nafas buaya air tawar.
    3. Perhatikan daerah darat dekat perairannya. Jika di daerah daratnya terdapat kubangan-kubangan yang cukup besar, dalam, dan sedikit berair bisa jadi itu adalah tempat bagi buaya untuk istirahat atau menjebak mangsanya.
    4. Perhatikan di tepi-tepi perairannya. Jika anda melihat ada lopak-lopak (atau perairan kecil yang menjorok masuk ke daratan), itu adalah tempat buaya air tawar menjebak mangsanya. Penjelasannya adalah, buaya itu predator yang pintar, mereka tahu mangsanya biasanya lebih suka meminum air di tempat yang mudah dijangkau, seperti perairan yang menjorok ke darat. Buaya sengaja membuat lopak-lopak sempit tersebut mengunakan moncongnya agar mangsa tidak memiliki cukup ruang untuk menghindar maupun melarikan diri. Sedangkan buaya biasanya mengintai di perairan terdekat yang lebih dalam untuk menyembunyikan diri.
    5. Perhatikan aliran atau riak airnya. Riak air biasanya akan mengalir dengan lancar dan teratur jika tidak ada benda yang membenturnya. Jika pada riak terdapat aliran yang terlihat kacau atau berbelok, bisa jadi ada benda yang membenturnya. Dan benda tersebut bisa saja adalah tubuh buaya yang sedang bersembunyi.

Kurang lebih seperti inilah ilustrasinya.

Apakah anda seorang yang gemar memancing di alam liar? Maka selamat, setelah membaca ini anda telah mendapat ilmu baru!

Jika anda menemukan spot mancing di alam liar dan menemui tanda-tanda ini di spot tersebut maka pindahlah! Selain untuk keamanan, bukankah juga percuma jika apa yang anda cari di spot tersebut biasanya sudah terlebih dahulu dimangsa oleh mereka si reptil predator yang pintar ini 😁

Tambahan dari komentar :

“Kalau binatang buas macam ular, singa, macan, tidak menyerang manusia kalau tidak terdesak (lapar tidak ada mangsa lain). Apakah buaya sama ? Atau tidak peduli manusia atau bukan, serang?”

Saya kurang tahu pasti. Karena saya bukanlah pakar buaya. Tapi saran saya akan lebih baik langsung menjauh apabila melihat buaya. Untuk mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan. Karena buaya, sekali jinak pun tetap memiliki naluri untuk menyerang.

Selain itu kita pun tidak mengetahui juga kondisi buaya itu bagaimana, apakah dia :

  • Merasa terancam;
  • Lapar;
  • Birahi;
  • Hamil;
  • Atau sedang menjaga telur/anak-anaknya.

5 dari beberapa faktor tersebut biasanya juga membuat hewan liar bersikap lebih agresif. Dan kita tidak tahu bukan buaya sedang dalam kondisi yang mana?

Maka untuk menghindari kemungkinan yang tidak diinginkan, lebih baik langsung menjauh saja apabila melihat keberadaan mereka atau tanda-tanda keberadaan mereka.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *