Tidak ada yang tahu,
Kode nuklir tersebut dibawa dalam tas yang sering muncul ketika Presiden berpergian, tapi di dalamnya tidak hanya satu kode. Ada sangat banyak kode dan hanya ada 1 yang benar. Presiden harus ingat betul dimana letak kode ini ada di bagian mana.
Jadi sekiranya tas ini hilang dicuri pihak lain, tidak akan ada yang tahu yang mana kode yang benar. Presiden AS hampir memiliki otoritas penuh terhadap peluncuran nuklir.
Operator yang dibutuhkan untuk meluncurkan nuklir hanya 2 orang meskipun yang bertugas ada lebih dari itu, kalau tidak salah ada 5 orang. Sekiranya ada 2 – 3 orang yang tidak setuju dengan peluncuran nuklir ini → rudal nuklir akan tetap meluncur selama ada minimal 2 orang yang mengoperasikannya. Tentunya kedua orang ini perlu kode yang tepat dari Presiden.
Hanya ada satu cara untuk membantah peluncuran nuklir ini, yaitu Wakil Presiden beserta mayoritas Kongres dan Kabinet menyatakan bahwa Presiden dianggap tidak becus atau tidak sanggup lagi menjalankan tugasnya (misalnya terbunuh, koma, lumpuh total, dll) – sesuai yang tertuang dalam Section 4 di Amandemen Ke-25 AS.
Tinggalkan Balasan