Terlihat seperti orang biasa bukan?

Sampai pada November 2013, Alex terkena flu biasa dan memutuskan untuk membiarkannya sembuh sendiri. Alex dan Lucy (istri Alex) tidak berpikir ini masalah serius karena memang sedang musim flu dan anak mereka juga terkena flu. Sampai, beberapa hari kemudian, Lucy menyadari bahwa kulit Alex berubah menjadi ungu kehitaman, mengalami pendarahan pada urin, dan menggigil. Alex terkena infeksi streptococcus yang menyebabkan ia mengalami keracunan darah dan kerusakan pada organ-organ tubuh.

Lucy langsung memanggil ambulans dan membawa Alex ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Alex di-resusitasi dengan kemungkinan bertahan hidup hanya 3% dan ia mengalami koma selama seminggu. Tapi, “siksaan” nya baru saja dimulai. Kedua kaki, tangan kiri, dan sebagian muka Alex telah terinfeksi sehingga harus diamputasi agar tidak menyebar. Dokter berkata bahwa ia akan berusaha semampunya untuk menyelamatkan tangan kanan Alex.

Dokter berusaha sangat keras untuk menyelamatkan tangan kanan Alex, tetapi pada musim semi tahun 2014, tangan itu pun harus diamputasi.

Akhirnya, dokter membuat bibir palsu dengan tato medis yang terlihat natural, Alex juga menggunakan tangan prostetik berbentuk hook untuk membantunya beraktivitas. Tetapi karena hal-hal tersebut sudah sangat mahal, Alex dan Lucy memutuskan untuk menggalang dana agar dapat memasang kaki prostetiknya.

Tetapi, meskipun Alex mengalami tragedi yang sangat berat, ia tetap semangat menjalani hidup dan tidak membiarkan penderitaannya menjadi penghalang harapan hidupnya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *